Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendiskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan, atau juga bisa merupakan model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor‐faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Arti teori sendiri adalah sebuah kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi.

Proses penentuan teori yang sesuai dengan topik penelitian yang akan dilakukan adalah hal yang sangat penting dikuasai, karena peneliti akan mengalami kesulitan saat menyusun kajian teori saat tidak menguasai topik penelitian yang akan atau sedang dilakukan. Penyusunan kajian teori harus sedini mungkin dilakukan setelah topik penelitian nya ditentukan, bisa dilakukan dengan cara mencari pustaka di perpustakaan atau mencari secara daring dari sumber-sumber rujukan yang dibutuhkan.

Penyusunan teori merupakan tujuan utama dari ilmu karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang diteliti. Teori selalu berdasarkan fakta, didukung oleh dalil dan proposisi. Secara defenitif, teori harus berlandaskan fakta empiris karena tujuan utamanya adalah menjelaskan dan memprediksikan kenyataan atau realitas. Suatu penelitian dengan dasar teori yang baik akan membantu mengarahkan peneliti dalam upaya menjelaskan fenomena yang diteliti.




Definisi Teori

Kerlinger: teori merupakan suatu kumpulan construct atau konsep, definisi, dan proposisi yang menggabarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan menjelaskan (memprediksi) fenomena alam.

Elemen Teori

  • Construct merupakan konsep yang lebih abstrak dari fenomena kehidupan nyata yang diamati dan diamati dari banyak dimensi. 
  • Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena (objek, kejadian, atribut atau proses) yang memiliki kesamaan karakterisik. Konsep yang dapat diamati pada setiap dimensi construct diukur dengan menggunakan skala pengukuran tertentu menjadi variabel penelitian. Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel juga merupakan proksi atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai atau bisa disebut sebagai mediator antara construct yang abstrak dengan fenomena yang nyata. Teori mengekspresikan fenomena secara sistematis melalui hubungan antar variabel.
  • Proposisi adalah kalimat logika yang menyatakan hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah atau hubungan logis antara dua konsep.

Proses Pengembangan Teori  (Monks, F.J., & Knoers, A. M. P. Siti Rahayu., 1999).

  • Deduktif: Operasionalisasi dari proses pengembangan teori yang menitikberatkan pada aspek pengujian konstruksi teori.
  • Induktif: Operasionalisasi dari proses pengembangan teori yang menitikberatkan pada aspek penyusunan konstruksi teori.
  • Fungsional: Teori fungsional yang nampak adanya suatu interaksi pengaruh antara da tan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data. artinya ada pola yang saling mempengaruhi antara data dan teori.

Kajian Teori

  • Teori itu penting sebagai orientasi yang membatasi jumlah fakta yang harus dipelajari.
  • Teori itu memberikan pedoman yang dapat memberikan hasil terbaik.
  • Teori memberikan sistem mana yang harus dipakai dalam mengartikan data yang tepat.
  • Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta.